Wednesday, 20 August 2014

Pembagian Zaman Prasejarah & Manusia Purba

1.    

PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA DAN PERALATANNYA

A.   Berdasarkan Geologi
·        Zaman Arkaezoikum (zaman tertua), berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu, belum ada kehidupan karena bumi masih dalam proses pembentukan serta masih sangat panas
·        Zaman Paleozoikum (zaman primer), pada masa ini suhu bumi menurun/ mulai mendingin. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu, telah muncul makhluk hidup bersel satu yang diperkirakan sebagai makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi.
·        Zaman Mesozoikum/Zaman Sekunder (Zaman Reptile). Berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu. Di zaman ini hidup dinosaurus.
·        Zaman Neozoikum. Zaman yang sudah mulai stabil di mana di mana sudah ada mamalia hidup dan pada masa ini reptile besar berkurang, dibagi menjadi 3 bagian:
-Zaman Divilum / Pleistosen atau disebut  juga dengan zaman es karena pada zaman ini es didaerah kutub mulai mencair karena perubahan iklim yang berlangsung sekitar 600.00 tahun yang lalu. Manusia juga sudah mulai hidup pada zaman ini.
 -Zaman Alluvium / Holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu di tandai dengan munculnya nenek moyang dari manusia modern yaitu homo.

B. Berdasarkan Arkeologi
 a. Zaman Batu
 b. Zaman Logam
 c. Zaman Besi

A.     Zaman batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu.

1) Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana.
·        Kapak genggam
Disebut "chopper" (alat penetak/pemotong). Fungsinya memotong, dan menguliti binatang.
·        Kapak berimbas
Fungsinya untuk merimbas kayu, memahat tulang, senjata.
·        Flakes
Terbuat dari batu Chalcedon, dapat digunakan untuk mengupas makanan, berburu.
Contoh lain: alat dari tanduk rusa

2) Zaman batu madya (Mesolithikum)
Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua.
·        Pebble (kapak genggam Sumatra)
Ditemukan di Sumatra. Berasal dari batu kali yang dipecah-pecah.
·        Hacheour (kapak pendek)
Sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.
·        Pipisan
Batu-batu penggiling beserta landasannya. Fungsinya menggiling makanan.

3) Zaman batu muda (Neolithikum)
Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
·        Kapak Persegi
Yang ukuran besar disebut beliung. Yang ukuran kecil disebut Tarah/Tatah.
·        Kapak Lonjong
 Terbuat dari batu kali,  warnanya hitam. Bentuknya bulat telur, halus. Kapak lonjong besar disebut Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil.  
Contoh lain: kapak bahu, perhiasan dari kulit kayu, tembikar, pakaian dari kayu halus.

4) Zaman batu besar (Megalitikum)
Di zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar, sudah mengenal kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
·        Punden Berundak-undak
Bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya untuk tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. 
·         Dolmen
Berupa meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Terkadang di bawah dolmen diletakkan mayat sehingga disebut kuburan batu.
·        Sarkofagus
Peti dalamnya yang ditemukan mayat& bekal kubur sperti periuk, kapak persegi, perhiasan dll
Contoh lain: menhir, waruga, arca batu, peti kubur

B.      Zaman Logam (Perunggu/Perundagian)
Dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logam pun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Nama zaman logam hanya untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat dari logam telah dikenal &dipergunakan secara dominan.
·        Kapak Corong (Kapak Perunggu)
Kegunaannya sebagai alat perkakas.
·        Nekara Perunggu (Moko)
Fungsinya untuk acara keagamaan, maskawin.
Contoh lain: perhiasan perunggu, candrasa, bejana perunggu, arca perunggu.

3. Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu. Benda peninggalan zaman besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya yang mudah berkarat.
·        Mata Tombak
Mata tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga. Alat tersebut diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun lalu.
·        Kapak
Kapak adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu. 
Contoh lain: mata bajak, sabit, pedang, mata panah

2. MANUSIA PRAAKSARA DI INDONESIA DAN DAERAH ASALNYA      
1.     PITHECANTHROPUS
a.     PITHECANTHROPUS ERECTUS
Artinya Manusia kera yang berjalan tegak, berdasarkan fosil yang di temukan di desa Trinil lembah bengawan solo oleh E. Dubois (1890). Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki.
b.     PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
Disebut juga Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
c.     PITHECANTHROPUS SOLOENSIS
Ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering.
Ciri-Ciri pithecantropus:
·        Tinggi tubuh antara 165-180 cm, badan tegap namun tidak setegap Meganthroupus
·        Tonjolan kening tebal&melintang sepanjang pelipis,volume otak antara 750 –1350 cc.
·        Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar, hidung lebar, tidak berdagu.
·        Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.


2.     MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
Ditemukan di Sangiran Jawa tengah pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Merupakan manusia yang berasal dari Jawa dan mempunyai tubuh yang besar. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Diperkirakan fosil telah berumur 1-2 Juta tahun.
Ciri-Ciri:
·        Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
·        Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
·        Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat, tidak punya dagu
·        Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.

3.  HOMO
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Homo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang cerdas.
a. HOMO SOLOENSIS
Ditemukan oleh Von  Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
b.     HOMO WAJAKENSIS
Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher.
C.    HOMO FLORENSIS
Ditemukan  saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.
Ciri-ciri homo:
·        Memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada zaman sekarang.
·        Banyak meninggalkan benda-benda budaya.
·        Memilki kehidupan sederhana.