Latar Belakang
Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang,
manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
dilewatinya. Peradaban manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan.
Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung
pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut,
manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan
sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang
menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian. Dengan menggunakan
orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran
secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami
perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya.
Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak positif maupun
negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan
masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban
manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu
sendiri.
Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti
pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar
dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan
secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada
akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan
kehidupannya.Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak
yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha
perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak
negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut
sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah
lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang
menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi
laju perkembangan perindustrian.
Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global
Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, masalah Global Warming
ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih lanjut
demi kelangsungan kehidupan manusia.
Global Warming
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca
di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut
selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca
telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.
Penyebab Pemanasan Global
1.Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
2.Efek Umpan Balik
nasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).
nasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).
Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2
memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya
adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika
suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut,
daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air
memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan
dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari.
Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es
yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan
Ini Beberapa Kejadian Dari Dampak Global Warming
1. KEBAKARAN
Analisa = Kebakaran hutan biasa nya d sebabkan meningkat nya
permukaan suhu d daerah tersebut akibat efek dari pemanasan global.
terjadi di waktu musim kemarau
2. ES YANG MELELEH
Analisa = mencairnya es d kutub d sebabkan suhu yang meningkat secara drastis sehingga dapat melelehkan es d kutub
3. PERMUKAAN AIR LAUT YANG MENINGGI
Analisa = meningkat nya tinggi permukaan laut ini d sebabkan oleh air es yang telah mencair dari arah kutub
Langkah Kecil Mencegah Bahaya Besar (Global Warming)
Berbicara tentang langkah-langkah pencegahan, banyak yang berkomentar
kalau merasa diri belum siap. Belum siap untuk menggunakan mobil
hybrid, belum siap untuk tidak menggunakan AC, belum siap untuk tidak
menggunakan komputer lama-lama. Padahal hal tersebut hanya beberapa dari
berbagai langkah untuk mencegah pemanasan global. Masih banyak cara
lainnya yaitu dengan 3M : Mulai dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri
dan Mulai dari sekarang.
Ada sebuah persepsi yang menurutsaya agak keliru, upaya mencegah
pemanasan global sering diidentikkan dengan kembali ke jaman batu. Tidak
menggunakan pesawat terbang ketika berpergian, tidak menggunakan
komputer, tidak menggunakan kendaraan bermotor dan masih banyak lagi
tidak-tidak yang lain. Memang itu penting dalam mencegah pemanasan
global, tetapi menurut saya jangan sampai upaya kita untuk peduli
pemanasan global membuat kita tidak produktif dalam bekerja. Hiduplah
sewajarnya. Jika memang dirasa perlu berpergian menggunakan pesawat
terbang, ya gunakanlah. Jika memang perlu menggunakan komputer, ya
gunakanlah. Upaya peduli bisa kita tunjukkan dari penggunaan yang
‘sewajarnya’. Jika tidak digunakan harap dimatikan.
One Small Step is a Big Leap !!
Beberapa bulan yang lalu ketika terjadi krisis energi listrik, PLN
menghimbau untuk mematikan sebuah lampu 5 watt yang biasa dihidupkan
pada malam hari antara pukul 19.00-22.00 WIb, karena pada jam-jam
tersebut sedang terjadi beban puncak pemakaian listrik. Terdengar kecil
kan? Hanya sebuah lampu 5 watt. Namun bila seluruh nya mau peduli untuk
mematikan lampu 5 watt yang biasa dihidupkan tersebut, maka krisis
energi listrik dapat teratasi. One small step is a big leap, satu
langkah kecil yang dilakukan sejak dini adalah lompatan besar di masa
yang akan datang. Jangan ragu untuk berbuat hal kecil demi kebaikan di
masa depan. Begitulah harapan untuk menggugah setiap orang untuk bisa
ikut andil dalam usaha peduli Global Warming.