Saturday, 15 November 2014

Cerita Dibalik Hujan

Hujan masih terus turun, tidak ingin berhenti. Meski mengigil, tapi aku masih di sini setia mengumpulkan serpihan kenangan yang pernah kita punya. Aku merangkum setiap potongnya agar utuh menjadi bayangmu dan sebentar saja ingin kupeluk.
Kamu ingat? Beberapa waktu berlalu saat kita memutuskan untuk menautkan hati agar raga kita menyatu dalam ruang yang tidak lagi samar. Kata-katamu yang melambungkan angan membuatku luluh, pada akhirnya.
Tapi sayang, masih ingatkah kau dengan semua itu? Atau aku yang masih serupa tukang dongeng? Malam ini aku memberanikan diri menjenguk kenangan itu, meski setiap ingatan itu menancap perih tepat di hatiku berulang-ulang.
Hujan semakin menderas dan lengkaplah sudah potongan-potongan cerita yang tak pernah usai itu menjelma hangat menjadi bayangmu dalam anganku. Aku menangis diam-diam, kenapa pura-pura mencintaiku? Semoga gerimis di kotamu akan selalu membawa kabar untukmu, kabar tentang penantianku. Dan semua ini masih tentangmu.
Kita bertemu sekali saja, tapi aku yang mengenang banyak. Tapi tetap harus berakhir, meski aku menginginkan lebih lama lagi.
Ini ceritaku, mana ceritamu?
from my favorite tumblr, kunamaibintangitunamamu
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment