Wednesday, 12 February 2014

Setegar Bunga Dandelion

Hai dandelion ..
Aku adalah salah satu dari banyak orang yang mengagumimu.
Sejak dulu, aku suka memperhatikan hujan, senja, awan, langit, jendela, burung-burung kecil, dan rerumputan. Karena rasanya tenang dan menyenangkan saat bercengkrama dengan mereka. Mereka juga dapat memberi banyak inspirasi ketika menulis. Sebelumnya aku tak pernah tertarik dengan jenis bunga secara spesifik. Sampai suatu ketika aku bertemu denganmu .. Si dandelion kecil. 
Meski warnamu tidak secantik bunga mawar, juga tidak seharum bunga melati, namun ada satu warna yang melekat pada tubuhmu. Adalah warna putih kapas sebagai simbol ketenangan dan kesucian.
Ketika aku ingin menjadi sebuah  bunga, aku berpikir. Bunga apa yang terlihat istimewa dan tidak biasa. Ternyata dandelion pun menjadi pilihanku. Ia telah membuatku jatuh cinta, karena walaupun sederhana tapi indah, tampak rapuh namun kuat. Meski tumbuh di sekeliling ilalang, tapi keindahannya tetap terpancar.
Mungkia ia tidak tumbuh di taman-taman seperti bunga lainnya. Dia berbeda, dia bersembunyi di balik ilalang. Tak seorangpun menghiraukan dirinya. Dan dandelion berdiri tegak di tengah mega senja, sesekali kelopaknya yang lembut menari-nari di terpa hembusan angin dengan anggun. 
Dan bila waktunya tiba, bunga dandelion melepaskan benih-benihnya untuk pergi, terbang bebas bersama hembusan angin yang menerpanya. Menjelajah angkasa, hingga akhirnya dia berhenti di satu tempat untuk tumbuh menjadi jiwa yang baru. 
Dan aku ingin setegar dandelion, yang mengikuti kemana arah angin membawanya, terbang tinggi menjelajah angkasa. Dan tidak takut ketika hendak di jatuhkan dimanapun. Karena ia yakin, selalu ada semesta yang bersamanya :)


source: tumblr
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment