Saturday, 1 February 2014

Tak Ada Yang Mustahil Bagi Orang Percaya

Ada seorang gadis yang sangat cantik, umurnya 17 tahun. Dia tinggal dikota New York, Amerika Serikat
Namun sayangnya, Gadis itu sekarat karena dia mengidap penyakit TBC.
Separuh paru-parunya sudah rusak. Separuh yang lain telah diangkat. Ia membutuhkan bantuan tabung oksigen.
Ia menghadiri sebuah gereja denominasi tertentu. Jemaat di gereja itu mengasihi Tuhan dan telah diselamatkan. 
Walaupun demikian, mereka tidak percaya akan terjadinya kesembuhan ilahi. 
Tentu saja, kesembuhan ilahi tidak menjadikan kita orang-orang Kristen. 
Darah Yesuslah yang menjadikan kita kudus dan berkenan di hadapan Allah, karena pengorbanan Kristus di kayu salib. 
Gadis muda ini sekarat. Dokternya yang adalah orang Kristen berkata, ”Anda akan mati dan kami tidak bisa berbuat apa-apa." 
"Saya akan mengirim anda pulang supaya anda bisa memanfaatkan waktu yang tersisa bersama keluarga". Kata dokter 
Gadis itu menghirup oksigen murni. Ia terbaring di tenda khusus oksigen menantikan maut berat badannya telah turun hingga hampir separuhnya.
Dokter mengirim gadis itu pulang untuk menantikan ajalnya. Ia terbaring dengan posisi kepala menengadah supaya ia dapat membaca Alkitab. 
Gadis itu terbaring dengan posisi demikian dan membaca surat Petrus 1 Petrus 2:24. 
Ketika membacanya, ia meletakkan Alkitabnya dan mulai memuji Tuhan.
Dengan menangis, ia berkata : ”Tuhan, aku senang sekali akan berjumpa dengan Mu, aku tahu bahwa aku akan mati. Para dokter tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tetapi aku bersyukur karena Engkau telah menyelamatkan aku. Terima kasih karena Engkau telah membasuh dosaku dengan DarahMu”
Ia menyembah dan bersyukur pada Tuhan atas keselamatan dariNya dan kembali membaca ayat yang sama yang baru dibacanya dari Alkitabnya. 
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup oleh kebenaran....
Tetapi kali ini ia tidak berhenti sampai disana. Ia melanjutkan membaca di ayat yang sama, “….oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh” 
Kata-kata itu menjadi terang seperti lampu neon. Ia berkata,”Oh, lihat apa yang aku dapatkan”. 
Tidak ada pengkotbah yang mengkotbahi dia. Tak ada siapapun bersama dia kecuali Firman Allah. 
Ia kemudian berkata, ”Tuhan Yesus, aku baru saja selesai memujimu untuk bagian pertama dan aku akan memujiMu untuk bagian yang kedua... 
Engkau telah menyembuhkan aku….. Oh Yesus, maafkan aku tidak akan bertemu denganMu sekarang... Aku berencana untuk tinggal lebih lama lagi di dunia ini, karena Engkau sendiri telah menyembuhkanku”
”Aku tidak akan datang  seperti yang telah kurencanakan,” katanya
“Aku berubah pikiran, karena aku baru saja menemukan beberapa kebenaran dan kebenaran itulah yang akan memerdekakan kita”
Iapun mulai memuji Tuhan untuk “KESEHATAN YANG SEMPURNA”. 
Kemudian ia melepaskan tabung oksigennya dan berteriak pada ibunya “Mama cepatlah kemari!” 
Ibunya mengira itulah hari terakhir ia melihat putri satu-satunya. Segera ia memanjat tangga dengan tersandung-sandung “Ada apa sayang?” 
“Oh mama lihat apa yang telah aku temukan. Bacalah ini” 
Ibunya bergumam membaca Firman itu, kemudian berkata ”Aku membacanya, sekarang berbaringlah dan pakai lagi masker oksigennya” 
Putrinya berkata, ”Mama tidak membaca dengan benar. Mama, tertulis disitu bahwa aku telah disembuhkan. Dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus telah menyembuhkan aku”.
Ibu itu memandangi putrinya dan menangis dia merenungkan apa yang  dikatakan dokter “Biasanya dimana pada hari engkau akan mati, engkau akan kehilangan akal sehatmu, berhalusinasi dan sebagainya”. Kata dokter
Kemudian gadis itu berkata,” Mama, aku tidak akan mati, jadi tolong buatkan aku sarapan, aku ingin sekali makan roti bakar dan minum kopi”. 
Ibunya berkata, ”Aku tahu engkau mulai kehilangan akal sehatmu, sayang…. engkau sudah tidak makan apa-apa sejak 10 bulan yang lalu” 
Tetapi gadi belia ini berkata ”Selama 10 bulan aku tidak mendengar kebenaran dahsyat ini... 
Sekarang, mama…. tolong turunlah ke bawah dan buatkan aku sarapan aku lapar” 
Melihat tingkah anaknya, sang ibu pun menjadi sangat sedih dan menitihkan air mata. Karena ia tau bahwa anaknya akan segera meninggalkannya.
Ibu gadis itu memasukkan dia kembali kedalam tenda oksigen dan kemudian menyelinap keluar dengan perasaan hancur.
Begitu ibunya keluar, gadis ini mulai membuka resliting tenda oksigennya, membuka lemari pakaiannya dan mulai berganti baju. 
Gaun yang dipilihnya bagaikan “jubah” ketika dipakainya. Ya, karena berat badannya hilang hampir separuhnya. 
Kemudian dia berjalan terhuyung-huyung menuruni tangga dan berjalan ke dapur 
“Mama, apakah sarapanku sudah siap?” Kata gadis itu. Dan sarapan yang dimintanya pun sudah disiapkan oleh ibunya dimeja makan.
Ia duduk untuk makan pagi dan berkata ”Tuhan berkati makanan ini untuk tubuhku yang baru ini. Aku tahu aku tidak akan mati, tetapi aku akan tetap hidup”. Sambung gadis itu.
Sehabis berdoa gadis itu tersenyum ke arah ibunya, dan ibunya pun membalasnya dengan senyuman.
Meskipun ibu ini tersenyum namun hatinya menangis karena ia takut senyuman dari anaknya tadi adalah senyuman terakhirnya.
Sekilas, tidak terjadi perubahan apapun pada gadis ini. Tubuhnya tetap kurus kering, badannya masih lemah. Dengan mata telanjang, sekilas Tuhan tidak berbuat apapun.

Keesokan harinya sang ibu membawa gadis itu ke rumah sakit karena dia takut makanan yg di makan anaknya kemarin berdampak buruk bagi anaknya.
Ketika sampai dirumah sakit, Ibunya pun menceritakan ke dokternya bahwa kemarin anaknya telah memulai makan lagi. 
Sang dokter pun memeriksa gadis itu dengan melalui proses pemeriksaan sinar X atau rontgen.
Hasil pemeriksaan sinar X pun telah keluar..... 
Sang dokter pun sungguh sangat terkejut dengan hasil dari pemeriksaan sinar X 
Hasil pemeriksaan sinar X menunjukkan bahwa gadis itu memiliki sepasang paru-paru baru. 
Bahkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas TBC sama sekali!!! 
Gadis muda ini telah menjadi sembuh Total!!! 
Dokter pun memberitakan kabar baik ini kepada ibu dan gadis itu 
Ketika mendengar itu ibu dari gadis itu tidak percaya, berbeda dengan si gadis yang berkata "Ya saya memang sudah sembuh berkat Tuhan Yesus"
Si ibu menyuruh dokter untuk memeriksanya kembali karena takut si dokter salah dalam memeriksa.
Akhirnya anak itu pun di periksa kembali, namun hasilnya pun sama, gadis itu telah sembuh total!!! 
Mendapati ini sang ibu pun menangis, dia memeluk anaknya lalu berdoa. 
"Tuhan maafkan aku karena telah meragukanMu, terima kasih Tuhan, Engkau telah menyembuhkan anakku" kata si ibu 
Kejadian ini sangat menggemparkan rumah sakit tersebut. Lalu semua dokter yg ada dirumah sakit itu mengucapkan selamat kpd gadis itu.

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1 Korintus 2:9)

"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23b)




source: groupthebiblesay.blogspot.com
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment