Sebenarnya aku tak bermaksud untuk kembali melihat masa lalu. Bahkan melirik sedikitpun hatikku enggan untuk bisa terpaku lagi disitu.
Tapi tampaknya keadaan sedang ingin bercanda, sedang ingin bertanya perihal seberapa kuatkah aku mampu bertahan. Dirinya menghadirkan kamu tanpa sengaja, yang membuatku tanpa kuasa untuk kembali melihat kearah situ dan melanggar setiap janji yang telah kubuat sebelumnya.
Mungkin ada beberapa kalimat yg ingin aku ucapkan, tentang bagaimana kabarmu hari ini dan tentang seberapa indahnya kamu tersenyum difoto itu.
Lambat laun, hatiku tenggelam semakin jauh didalam kegelapan kenangan yang aku ciptakan sendiri. Aku terpaku kelu disitu, terdiam mengulas kembali setiap kisah-kisah yg pernah kita lalui bersama. Mengingat seberapa sering senyum itu kau berikan untukku, tercipta untukku, dan hanya untukku.
Apa yg kau kenakan, bagaimana caramu berpakaian; Semuanya seakan-akan membuatku kembali kehilangan tujuan.
Tidak. Aku tidak begitu merindukanmu. Hanya saja, aku tak bisa begitu saja melepaskan cerianya kita dibawah terik matahari dulu, bebasnya aku berkelakuan tanpa harus takut ada yg membenci, hingga bebasnya aku menjadi diriku sendiri disaat kamu masih ada menemani disisi kiri.
Aku rasa kisah indah memang tak selamanya harus berakhir indah. Walaupun itu indah, dibalakang sana, selalu ada satu hati yang merintih meminta logika agar tidak pernah membawanya kembali pada kelamnya rasa rindu yang hati ciptakan sendiri.
.
Helaan nafas terakhirku menandakan aku harus berhenti. Kututup kembali layar ini dan aku tersenyum untuk yang terakhir kali. Seakan membalas senyum yg kau keluarkan pada foto ini. Sebelum aku harus semakin menyadari, bahwa di foto ini, kau tidak sendirian lagi.
source: tumblr
Tapi tampaknya keadaan sedang ingin bercanda, sedang ingin bertanya perihal seberapa kuatkah aku mampu bertahan. Dirinya menghadirkan kamu tanpa sengaja, yang membuatku tanpa kuasa untuk kembali melihat kearah situ dan melanggar setiap janji yang telah kubuat sebelumnya.
"Kamu apa kabar hari ini?"
Mungkin ada beberapa kalimat yg ingin aku ucapkan, tentang bagaimana kabarmu hari ini dan tentang seberapa indahnya kamu tersenyum difoto itu.
Lambat laun, hatiku tenggelam semakin jauh didalam kegelapan kenangan yang aku ciptakan sendiri. Aku terpaku kelu disitu, terdiam mengulas kembali setiap kisah-kisah yg pernah kita lalui bersama. Mengingat seberapa sering senyum itu kau berikan untukku, tercipta untukku, dan hanya untukku.
Apa yg kau kenakan, bagaimana caramu berpakaian; Semuanya seakan-akan membuatku kembali kehilangan tujuan.
Tidak. Aku tidak begitu merindukanmu. Hanya saja, aku tak bisa begitu saja melepaskan cerianya kita dibawah terik matahari dulu, bebasnya aku berkelakuan tanpa harus takut ada yg membenci, hingga bebasnya aku menjadi diriku sendiri disaat kamu masih ada menemani disisi kiri.
Aku rasa kisah indah memang tak selamanya harus berakhir indah. Walaupun itu indah, dibalakang sana, selalu ada satu hati yang merintih meminta logika agar tidak pernah membawanya kembali pada kelamnya rasa rindu yang hati ciptakan sendiri.
.
Helaan nafas terakhirku menandakan aku harus berhenti. Kututup kembali layar ini dan aku tersenyum untuk yang terakhir kali. Seakan membalas senyum yg kau keluarkan pada foto ini. Sebelum aku harus semakin menyadari, bahwa di foto ini, kau tidak sendirian lagi.
source: tumblr