Sebagian besar cewek banyak yang pengen kurus. Namun sayang banyak cewek yang ga memakai cara sehat untuk kurus. Ada yang mengatur pola makannya sangat ketat, sehingga menyiksa badan sendiri dan akhirnya mengalami gangguan makan atau biasa disebut eating disorder. Bukannya kurus, malah sakit. Kalau diteruskan dan ga segera ditangani, bisa mengancam kesehatan dan hidup loh.
Eating disorder sebenarnya adalah tanda nggak harmonisnya hubungan kita sama makanan. Bukan hanya kesehatan fisik yang terganggu, tapi juga kesehatan emosional. Penderita menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung masalah berat badan dan makanan. Berikut tiga tipe eating disorder yang banyak ditemui pada remaja.
Anoreksia
Ditandai dengan hilangnya berat badan yang ekstrim, karena diet dan olahraga berlebihan, seringnya sampai membiarkan tubuh kelaparan. Pasalnya, penderita anoreksia nggak pernah merasa cukup kurus, mereka selalu merasa mereka gemuk. Makanya, mereka bakal terus olahraga dan beraktivitas, tapi hampir tidak makan sama sekali.
Gejala: Memakai baju kebesaran untuk menutupi berat badan sebenarnya, tidak pernah terlihat makan di depan umum, sakit perut yang tak tertahankan sampai berhenti menstruasi.
Bulimia
Penderita eating disorder ini tetap makan, bahkan makan justru lebih banyak daripada biasanya. Tapi, setelah makan, penderita bulimia umumnya langsung memuntahkan kembali makanannya. Bulimia juga biasanya identik dengan perasaan hilang kendali terhadap makanan.
Gejala: Pergi ke toilet setelah makan untuk memuntahkan makanan, sering menggunakan pengharum mulut atau mouthwash, makan secara sembunyi-sembunyi adalah beberapa indikasi terserang bulimia.
Binge Eating Disorder (BED)
Untuk kelainan makan yang ini, penderita biasanya makan secara berlebihan terus menerus dan seperti nggak bisa mengontrol keinginan untuk makan. Makanan yang dikonsumsi juga biasanya dalam jumlah besar. Bedanya dengan bulimia dan anoreksia, penderita BED nggak berolahraga ataupun memuntahkan makanannya. Makanya, penderita BED biasanya gemuk atau mengalami obesitas.
Gejala: Menyembunyikan makanan di berbagai tempat, sering diet tapi berat badan tidak pernah turun adalah tanda-tanda seseorang terkena BED.
source: berbagai sumber
Eating disorder sebenarnya adalah tanda nggak harmonisnya hubungan kita sama makanan. Bukan hanya kesehatan fisik yang terganggu, tapi juga kesehatan emosional. Penderita menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung masalah berat badan dan makanan. Berikut tiga tipe eating disorder yang banyak ditemui pada remaja.
Anoreksia
Ditandai dengan hilangnya berat badan yang ekstrim, karena diet dan olahraga berlebihan, seringnya sampai membiarkan tubuh kelaparan. Pasalnya, penderita anoreksia nggak pernah merasa cukup kurus, mereka selalu merasa mereka gemuk. Makanya, mereka bakal terus olahraga dan beraktivitas, tapi hampir tidak makan sama sekali.
Gejala: Memakai baju kebesaran untuk menutupi berat badan sebenarnya, tidak pernah terlihat makan di depan umum, sakit perut yang tak tertahankan sampai berhenti menstruasi.
Bulimia
Penderita eating disorder ini tetap makan, bahkan makan justru lebih banyak daripada biasanya. Tapi, setelah makan, penderita bulimia umumnya langsung memuntahkan kembali makanannya. Bulimia juga biasanya identik dengan perasaan hilang kendali terhadap makanan.
Gejala: Pergi ke toilet setelah makan untuk memuntahkan makanan, sering menggunakan pengharum mulut atau mouthwash, makan secara sembunyi-sembunyi adalah beberapa indikasi terserang bulimia.
Binge Eating Disorder (BED)
Untuk kelainan makan yang ini, penderita biasanya makan secara berlebihan terus menerus dan seperti nggak bisa mengontrol keinginan untuk makan. Makanan yang dikonsumsi juga biasanya dalam jumlah besar. Bedanya dengan bulimia dan anoreksia, penderita BED nggak berolahraga ataupun memuntahkan makanannya. Makanya, penderita BED biasanya gemuk atau mengalami obesitas.
Gejala: Menyembunyikan makanan di berbagai tempat, sering diet tapi berat badan tidak pernah turun adalah tanda-tanda seseorang terkena BED.
source: berbagai sumber