Asupan makanan dan aktivitas fisik merupakan dua alasan kenapa tubuh bisa memiliki berat badan berlebih. Sehingga untuk menurunkan berat badan tersebut dapat ditempuh dua cara, berdiet atau olahraga teratur. Lantas cara manakah yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan?
Dilansir dari Healthmeup, ternyata diet yang efektif merupakan perpaduan diet dan olahraga. Keduanya harus dijalankan secara bersamaan untuk mendapatkan penurunan berat badan yang diinginkan.
Kalori
Penurunan berat badan dengan diet bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan rendah kalori atau makanan tanpa kalori. Tetapi penting untuk diingat, bahwa tubuh tetap membutuhkan sejumlah kalori tertentu guna memproduksi energi dan produksi sel. Contoh makanan rendah kalori yaitu apel, brokoli, bayam, tomat, semangka, kacang almond, wortel, kacang kulit.
Metabolisme
Makanan diet pola makan sangat baik untuk mempercepat metabolisme. Bumbu-bumbu dapur, buah, bayam, paprika, buah jeruk, apel, dan lain lain adalah makanan yang ideal untuk mempercepat metabolisme. Tetapi dalam jangka panjang, mereka bisa memertahankan pembakaran lemak, dan inilah kenapa diet melalui pengaturan pola makan bisa membakar kalori.
Hal negatifnya:
1 ) Makanan akan meningkatkan energi tubuh dalam jangka waktu yang singkat.
2 ) Diet adalah proses yang lebih lambat untuk menurunkan berat badan .
3 ) Menahan lapar atau diet yoyo akan menyebabkan hasrat lapar meningkat dan akhirnya bisa menaikan berat badan dengan cepat.
Hal positifnya:
Dengan diet yang tepat, bisa meningkatkan tingkat energi tubuh, yang akan meningkatkan stamina untuk olahraga penurunan berat badan.
Turunkan berat badan lewat latihan fisik
Kalori
Kunci untuk menurunkan berat badan adalah membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi dan olahraga membantu melakukannya. Berolahraga juga meningkatkan stamina dan tingkat kebugaran, sehingga membuat selalu aktif secara fisik.
Metabolisme
Berolahraga akan menopang tingkat metabolisme, bahkan setelah selesai berolahraga. Dengan diet dan olahraga yang tepat, hal itu tak hanya bisa menurunkan berat badan tapi juga mengubah timbunan lemak menjadi otot. Lakukanlah olahraga sejam per hari untuk upaya penurunan berat badan.
Hal negatifnya:
1) Tubuh bisa terkena cedera
2) Berlebihan berolahraga bisa menyebabkan hilangnya otot, nyeri sendi, sulit tidur, sering mengalami nyeri, alhasil tubuh jadi malas bergerak.
3) Sulit untuk tetap termotivasi saat menjalani upaya penurunan berat badan dengan mengandalkan olahraga. Oleh karena itu, carilah program olahraga yang nyaman atau bergantian dengan diet turunkan berat badan dengan pola makan.
Hal positifnya:
Penurunan berat badan adalah kombinasi olahraga dan pola makan. Terpenting, penurunan berat badan harus dilakukan secara bertahap dan konsisten demi memertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang.
CATATAN:
Diet artinya mengurangi porsi makan dan mengganti menu dengan makanan yang rendah kalori, bukan tidak makan sama sekali, apalagi berhenti mengkonsumsi karbohidrat. Apapun metode diet yang Anda dilakukan, tubuh masih memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Sumber karbohidrat yang sehat contohnya oatmeal, nasi merah, sereal. Selingi dengan makanan yang rendah kalori. Sertakan pula makanan kaya protein dalam diet untuk membantu Anda mempertahankan massa otot, memperbaiki metabolisme dan fungsi tubuh. Hindari diet rendah karbohidrat karena dapat memicu lapar berkepanjangan. Jika rasa lapar ini tidak tertahankan maka Anda akan menyantap porsi makan yang lebih besar sehingga berat badan kembali naik. Selain itu jika tubuh kekurangan karbohidrat maka metabolisme akan melambat. Padahal untuk memaksimalkan pembakaran lemak, metabolisme tubuh harus ditingkatkan.
Adapun olahraga simple yang dapat dilakukan yaitu naik tangga, mengajak anjing berjalan-jalan, bersepda, sit up, menari, berjalan, lari, dan push up. Tak usah lama, ternyata olahraga selama 30 menit efektif menurunkan berat badan. Studi di Denmark menemukan olahraga yang hanya 30 menit mampu menurunkan lebih banyak berat badan dibanding yang melakukannya hingga satu jam. Para ahli percaya sesi yang pendek akan membuat pelakunya memiliki lebih banyak energi dan motivasi untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Sedangkan mereka yang olahraga satu jam hanya akan mendapati diri mereka lelah dan kehabisan energi. Jangan lupa, ketika Anda bertekad untuk olahraga, lakukanlah secara rutin agar mendapat hasil yang memuaskan.